01 April 2009

Resume Hasil Rapat Seksi Pengumpul BAZ Kab. Kutai Kartanegara.

Dengan mayoritas penduduk Muslim yang berjumlah sekitar 94,2% potensi zakat di Kutai kartanegara seharusnya sangat menjanjikan . Namun perolehan zakat di kutai kartanegara baru terserap sekitar 10 % nya saja. Kecilnya zakat yang bisa diraih lembaga amil zakat antara lain disebabkan kepercayaan yang masih rendah masyarakat terhadap badan amil zakat itu sendiri. masyarakat masih belum bisa sepenuhnya menyerahkan zakat kepada badan amil zakat. Mereka cenderung memberikannnya secara langsung kepada masyarakat, akibatnya peranan amil zakat masih belum optimal.
Karena itu badan amil zakat perlu membuat suatu terobosan baru memberikan penerangan yang lebih rinci mengenai badan amil zakat dan zakat tersebut kepada masyarakat sehingga badan amil zakat itu dapat difungsikan dengan lebih baik.
Meski demikian, perzakatan di Kabupaten Kutai Kartanegara dinilai cukup menggembirakan. Ini terlihat dengan makin bertambahnya orang-orang berzakat dan kepercayaan kepada badan amil zakat yang terus meningkat.
PEMBAHASAN
mayoritas masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara memeluk agama Islam. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sesungguhnya umat Islam sebagai subjek zakat berpotensi penuh dalam menentukan kualitas hidup umat Islam itu sendiri. Dan secara kultural, sesungguhnya menunaikan ZIS telah berakar kuat dalam tradisi kehidupan bermasyarakat.
SASARAN STRATEGIS
Sesungguhnya amil zakat memiliki 4 (empat) kelompok yang menjadi sasaran strategis dalam upaya penghimpunan dana ZIS, yaitu:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

2. Masyarakat

3. Pengusaha

4. Calon jemaah haji

STRATEGI PENGUMPULAN
Berdasarkan karakteristik masyarakat nya, maka seyogyanya amil zakat melakukan upaya memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan ZIS dan upaya menggali secara optimal sumber-sumber ZIS dari segmen-segmen potensial yang ada:
a. Strategi memilih momen : rutin dan even tertentu;
Untuk pengumpulan ZIS dari para pegawai (PNS) dilakukan secara rutin pada saat mereka menerima pendapatan (gaji) dan pendapatan di luar gaji, melalui petugas operasional.
Pengumpulan ZIS bagi para pejabat dan pengusaha dapat diupayakan dengan melakukan penghimpunan ZIS pada even-even tertentu seperti, Peduli Ramadhan atau Gerakan Amal Sosial dan kegiatan hari-hari besar agama Islam.
Pengumpulan ZIS dari masyarakat berjalan sepanjang tahun melalui formulir yang tersebar ke setiap tingkatan .
b. Strategi memilih metode pendekatan : power umara, ulama dan media;
Pendekatan Power full, yakni dengan menggunakan kekuatan penguasa yakni Bupati untuk memberikan instruksi, seruan dan keputusan kepada seluruh pengusaha dan karyawan untuk mengeluarkan ZIS-nya pada amil pemerintah daerah.
Pendekatan Ulama, cara yang paling efektif adalah ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para dai dan mubaliqh dengan memasukkan nilai zakat ke dalam materi dakwahnya, khususnya menjelang hari-hari besar Islam.
Pendekatan Media, bentuk promosi dan iklan tentang amil zakat beserta programnya kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat mengerti dan memahami bentuk pengelolaan ZIS.
Media sosialisasi dan promosi dapat melalui:
1. Media cetak, seperti harian lokal , brosur, Pamflet, spanduk, baliho, dan lain-lain.
2. Media elektronik, seperti, ceramah agama dan kegiatan keagamaan lainnya di televisi lokal
dan , radio, web site dan email.

c. Strategi memilih metode pembayaran : locket dan bank
Begitu pula dengan metode pembayarannya, yakni dengan membuka loket pembayaran di setiap unit/satuan kerja dan Bank-bank mitra yang ada sehingga memudahkan muzaki dalam menyetorkan ZIS-nya.
Hasil utama kajian ini adalah potensi zakat dan muzakki yang sangat besar namun belum optimal penghimpunannya, sistim pengelolaan zakat masih lamban dan kurang efektif, tingkat pemahaman muzakki tentang peran BAZ masih kurang.
Untuk dapat menjadikan BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara lebih produktif dalam pengumpulan dan penyaluran zakat sesuai dengan visi dan misi BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara, maka sangat diperlukan strategi pengembangan yang berpusat pada upaya mendorong percepatan perubahan kondisi BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi lebih efisien dan produktif. Strategi yang dapat ditempuh agar BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara dapat lebih optimal dalam pemanfaatan potensi muzakki dapat dilakukan dengan :
1) meningkatkan sosialisasi BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara baik kepada para muzakki maupun para mustahik,
2) meningkatkan kerjasama dengan lembaga pembina dan ulama dalam manajemen BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara
3) pendataan muzakki dan mustahik secara tepat untuk diinformasikan kepada masyarakat.

Strategi
- Standarisasi sistim managemen yang meliputi sandarisasi aturan, standarisasi struktur organisasi dan standarisasi sumber daya manusia, sehingga menjadikan Badan Amil Zakat Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai BAZ yang baik dan modern.
-- Bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat seperti pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mengupayakan hasil pengumpulan ZIS yang optimal.
- Selalu melakukan inovasi dalam mengembangkan teknik-teknik pegumpulan ZIS dan penyalurannya sehingga BAZ Kabupaten Kutai Kartanegara akan selalu up to date di tengah-tengah masyarakat tanpa meninggalkan ciri utamanya sebagai Lembaga Islam.


---------ooooooo000ooooooo-----------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar